KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNyalah, karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya.
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Phsychology Commnications, pada semester III, di tahun ajaran 2008, yang berjudul Sukses Dalam Berkarir “Heryani Margono” Direktur PT. Wiguna Man Sentosa
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak sekali mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh waktu pembuatan yang sangat singkat, serta sulitnya dalam menemui narasumber. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Haryani Margono, selaku narasumber, yang kami tahu mempunyai banyak sekali kesibukan, tapi dengan sangat ramah mau merelakan waktunya sejenak, guna memenuhi permintaan kami untuk melakukan wawancara.
2. Ibu Veronica, selaku dosen Mata Kuliah Phsychology Commnications atas tugas yang diberikan, sehingga kami bisa mendapatkan pengalaman serta palajaran yang begitu berharga yang kami dapatkan langsung dari masyarakat seperti yang kami lakukan ini.
3. Orang Tua kami masing-masing yang begitu banyak memberikan motivasi dan arahan serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual yang tiada henti kepada kami, sehingga kamipun merasa yakin dengan semua keputusan yang kami ambil.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih memilik banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca sekalian yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi inspirasi dan motivasi bagi para pembaca yang ingin menekuni bisnis yang ada, agar sukses dalam berkarir dan berusaha.
Jakarta, 6 Januari 2008
Hormat kami,
Penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan
“Keadaan remaja pada zaman sekarang berbeda dengan pemuda pada zaman dahulu”. Kebanyakan, kata-kata seperti itulah yang sering timbul di kalangaan remaja, sekarang ini, saat mereka sedang dalam permasalahan yang berat dan harus mereka pertangungjawabkan kepada orang tua mereka masing-msing atau kepada orang yang lebih tua dari pada mereka. Mereka sangat menyukai semua hal yang “penuh dengan tantangan” tanpa tahu bagaimana cara yang baik dan benar untuk melaluinya. Terkadang mereka sangat sulit dalam berhadapan dengan “gengsi” disaat hal-hal yang buruk dan jelek mendatangi mereka dengan kedok “persahabatan” atau “hutang budi”. Keadaan seperti itulah yang membuat remaja-remaja sekarang sebagai generasi penerus sering jatuh kedalam bahaya dan terjerumus kedalam situasi yang tidak seharusnya dan tentu sangat tidak menguntungkan.
Kejadian-kejadian seperti itu sungguh sangat berbeda, jika para remaja mendapatkan pengetahuan yang benar dalam melakukan bisnis yang ada, bukan semabarng hanya bisnis yang menguntungkan, tapi juga tahu bagaimana cara yang benar dalam memanage itu semua sehingga tidak berbuntu kecurangan dan kelicikan, sera tipu daya dan korupsi.
B.Tujuan Penulisan
Untuk itu kami menghadirkan sebuah kisah menarik dari sesorang pengusaha sukses, “Heryani Margono” yang sangat berjiwa muda dan sangat taat akan Tuhan, merupakan Direktur dari Pt. Wiguna Aman Sentosa, salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang Properti, biarpun sebagi seorang direktur, beliau hidup dengan begitu sederhana. Beliau sangat ramah dalam proses wawancara dan beliau sangat antusias dalam menjawab semua pertanyaan yang kami lontarkan tentang bagaimana kisahnya dalam berkarir, bagaimana jatuh bangunnya, serta cara dirinya memanage semua hal dengan cara yang baik dan benar (karena yang baik belum tentu benar, dan yang benar belum tentu baik), sehinga ia bisa sampai ke tahap yang membanggakan ini. Yang sangat kami harapkan dapat menjadi bahan inspirasi bagi generasi muda dalam melakukan perjalanan karir yang mereka senangi menjadi “sahabat yang baik yang menguntungkan tapi tidak berubah menjadi musuh dalam selimut”.
C. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode studi observasi, yang kami dapatkan langsung dengan mewawancarai narasumber dengan format yang kami sampaikan adalah format tanya jawab, sehingga pembaca dapat lebih memahami apa yang ingin disampaikan oleh narasumber, tanpa ada penambahan atau pengurangan arti dari yang ingin disampaikan oleh narasumber.
D. Sistematika Penelitian
Pada karya tulis ini, penulis akan menjelaskan hasil wawancara dan pembahasan dimulai dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang penulisan, tujuan penulisan, metode penulisan, sampai terakhir kepada sistematika penelitian, yang menjelaskan mengapa kami mengambil beliau sebagai narasumber kami. Bab berikutnya, kami akan membahas secara keseluruhan tentang hasil wawancara yang kami lakukan, termasuk dengan biodata dan foto album dari beliau beserta dengan keluarga dan tim kelompok kami.
Bab ketiga merupakan bab penutup dalam makalah ini. Pada bagian ini, penulis menyimpulkan uraian yang sebelumnya sudah disampaikan, dan memberi saran mengenai apa yang sebaiknya generasi muda sekarang pahami tentang cara yang baik dan benar dalam berkarir dam memulai bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tentang Subject
Heryani Margono adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara, yang mana terdiri dari 4 perempuan dan 1 laki-laki(bungsu). Beliau mempunyai suami yang bernama Sebastian Wei dan satu anak tunggal yang bernama Joseph Wei yang berumur 12 tahun. Heryani Margono adalah direktur dari PT. Wiguna Aman Sentosa yang bergerak dalam bidang Property seperti pendirian apartemen, mall, dan perumahan. Seperti:
- Perumahan Maharaja di Depok
- Depok Town Square di Depok
- Bellezza Shopping Arcade di Permata Hijau, Jakarta Selatan
- Apartemen Bellezza di jalan Arteri, Jakarta Selatan
Heryani margono adalah sosok pengusaha muda yang sangat ramah, dan baik hati. Beliau sangat berbaur dengan lingkungannya, sehingga orang-orang disekitarnya sangat menghormati dan menghargainya.
Beliau juga sangat peduli dengan masalah kemiskinan sehingga tidak sering dipungkiri lagi bahwa beliau sangat suka membantu dana dalam program penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Tidak hanya peduli dengan masalah-masalah sosial, beliau yang beragama Kristen Pentaskota (Protestan), juga sangat aktif dalam pelayanan di gereja. Beliau sangat taat akan Tuhan, dan selalu berserah diri pada Tuhan atas segala yang beliau lalui dan beliau lakukan. beliau sangat suka berada di gereja sekedar untuk memnangkan diri dan refreshing. “Berada di gereja bisa menjadi kepuasan batin tersendiri, karena disana membuat saya sangat tenang, nayman, dan lupa akan segalamasalah yang saya hadapi, bahkan saya bisa mendapat inspirasi bagaimana yang cara menagtasi masalah saya” begitu kata beliau.
Saat ditanya mengenai prestasi apa saja yang pernah di dapatkan semasa menjalani profesi yang beliau tekuni, beliau hanya menjawab dengan bijak “ prestasi yang paling membanggakan bagi saya, bukanlah ukuran piala atau piagam. Tapi adalah bagaimana saya dapat membuat orang lain bahagia, berbagi bersama mereka, dengan jalan yang baik dan benar yang Tuhan tujukan untuk saya lakukan..."
B.Boiadata Subject
Nama : Heryani Margono
Jenis Kelamin : Female
Usia : 41 Tahun
Agama : Christian
Status : Menikah dengan anak 1
Suku Bangsa : Chinese
Anak ke : Tiga
Dari : Lima Bersaudara
Pendidikan formal : University California
Politechnic, S1 Kimia
Pendidikan Khusus : Univ. Pamnona
Profesi : Pengusaha
Jabatan : Direktur
Lama menjabat Profesi : 10 Tahun
Mulai Bekerja : Umur 20 Tahun
Nama Perusahaan : Pt. Wiguna Aman Sentosa
Jumlah Karyawan : 50 orang
Hobby : Berdoa dan berkumpul
bersama Keluaraga
Olahraga favorite : Berenang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kita, sebagai generasi penerus jangan pernah cepat menyerah apabila sering mengalami kebuntuan, ada orang yang dapat dengan mudah dalam mencapai tujuannya tapi ada juga orang yang harus melakukan upaya sedikit lebih keras dari orang lain. Ingat bahwa Tuhan tidak pernah memmberikan masalah yang tidak ada jalan keluarnya, “percayalah pada kekuatan Tuhan bukan kekuatan diri sendiri, karena tidak ada yang tidak mungkin di dalam Tuhan”.
Seperti Heryani Margono, seorang yang bekerja keras dari awal untuk mencapai hasil seperti yang sekarang ini. Selama lebih dari 20 tahun ia berusaha tanpa lelah dan tanpa berkeluh kesah, dengan percaya akan kekuatan Tuhan dan selalu berdoa pada setiap kegiatan yang akan dilakukan, Heryani Margono menjadi bukti yang paling nyata untuk mencapai “Sukses” dalam Berkarir.
Sampai pada titik kesuksesan yang ia dapat, ia tidak pernah merasa cepat puas, karena baginya sukses tidak berarti apa-apa bila masih ada orang-orang yang tidak cukup beruntung masi menderita diluar sana.
B.Saran
Saran penulis kepada penbaca sekalian jangan mudah puas apabila mendapat sebuah hadiah, tapi lakukanlah yang lebih baik lagi agar bisa membahagiakan orang-orang di sekitar. Jangan ragu untuk berkata tidak pada kejahatan dan berkata iya pada kebaikan. Taat dan takut akan Tuhan, adalah kunci dari semuanya, banyak-banyaklah berdoa, janganlah lupakan Tuhan didalam keadaan apapun.
Belajarlah dari kesalahan, karena sesungghnya kesalahan itu adalah guru paling baik yang pernah ada. Jangan pernah menutup mata pada setiap pandangan yang dilihat, tapi bukalah, dan bantu mereka yang kurang berunung daripada kamu. Sedikit dari kita, adalah berarti banyak bagi mereka. Jangan bersenang-bersenang sendiri dengan apa yang kita dapatkan, tapi berbagilah kepada orang-orang yang di luarsana sangat membutuhkannya.
C.Tambahan
- Tugas anggota tim:
1. Hana Wijaya Kusuma : Pewawancara 1
2. Louraine Evelyn Swantika : Pewawancara 2
3. Lasaras : Pencatat hasil wawancara
4. Wenny Astaria : Pengambil gambar dan pembuatan makalah
- Alat yang digunakan:
1. Tape Recorder untuk merekam proses wawancara
2. Kamera digital untuk mengambil gambar
3. Alat tulis (pulpen dan kertas) untuk menulis hasil wawancara
Lokasi wawancara:
Rumah kediaman Heryani Margono yang berada dikawasan Kelapa Gading
Tampilkan postingan dengan label Psychology of Communications. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Psychology of Communications. Tampilkan semua postingan
09 April 2009
CULTURE AND COMMNUNICATIONS
1. The Relevance of Culture (Hubungan Kebudayaan)
Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Sehingga budaya dapat diartikan sebagai hal-hal yang besangkutan dengan budi atau akal.
E.B Taylor (1871). Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adapt-istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain kebudayaan mencakup kesemuanya, yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif(normal). Artinya mencakup segala pola berfikir, merasakan dan bertindak.
Saat seorang yang meneliti kebudyaan tertentu akan sangat tertarik pada objek-objek kebudayaan seperti rumah, sandang, jembatan, alat komunikasi dan sebagainya. Akan tetapi dia akan menaruh perhatian yang lebih kepada pola perilaku social, yang membentuk suatu struktur social masyarakat. Bahwa jelas perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh peralatan yang dihasilkannya serta ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Contoh : Peneliti kebudayaan meneliti tentang rumah adat di Indonesia, maka secara otomatis ia juga ikut meneliti pola perilaku yang berbeda dari setiap sukunya, yang mana itu menjadi ketertarikan tersendiri bagi peneliti, karena keanekaragaman yang berbeda dari setiap sukunya.
2. The aim of cultural perspective (Tujuan dari Kebudayaan yang Sebenarnya)
Kebudayaan mempunyai arti dan peranan yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertinak, berbuat, dan menentukan sikap apabila sedang berhubungan dengan orang lain. Kebutuhan –kebutuhan masyaralat untuk sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Maksudnya, kemampuan manusia adalah terbatas, dengan demikian kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaan manusia juga terbatas didalam memenuhi segala kebutuhan.
3. Definisi Kebudayaan dan Commnunications
Dimana diartikan bahwa kebudayaan meliputi gaya hidup sekelompok orang yang terlibat dan saling berhubungan satu sama lainnya, dalam hal nilai-nilai kepercayaan, benda-benda peninggalan, cara bertindak, dan berkomunikasi yang dilewati oleh satu generasi ke generasi lain berikutnya.
Kebudayaan juga terdiri atas :
1. Norma atau kaidah : Nilai-nilai yang ada di masyarakat. Ex. Norma agama, norma kesopanan, dsb.
2. Adat istiadat : Keanekaragaman norma yang terjadi di masing-masing daerah. Ex. Adat Jawa vs adat Batak
3. Pearturan / Hukum : Mempunyai sanksi tegas atas kesalahan-kesalahan
dalam masyarakat. Ex. Adanya UUD, pasal KUHP, dsb.
4. Pola perilaku : Cara masyarakat bertindak yang sama dan harus diikuti oleh semua anggota. Ex. Anggota organisasi, panitia event, dsb.
5. Kebiasaan : Cara masyarakat bertindak dan diakui, yang mungkin
dapat diikuti oleh orang lain. Ex. Style and fashion dari artis
4. Elcuturisasi
Adalah suatu proses dimana kebudayaan diwariskan atau diteruskan dari satu generasio ke generasi penerusnya. Proses ini berlangsung lama, dimulai dari sejak lahir sampai saat meninggal. Ada kebudayaan yang positif dan ada juga kebudayaan yang negatif.
Contoh: Positif , dalam keluarga dibiasakan untuk beramal.
Negatif, merokok, minum minuman keras, KKN, dsb
5. Alcuturisasi
Adalah suatu proses dimana suatu budaya sudah tercampuri / terpengaruh oleh kebudayaan yang lain. Proses ini disebabkan oleh adanya unsur-unsur kebudayaan asing yang diserap atau diterima secara selektif.
Contoh: Mudah diterima, alat-alat rumah tangga, kendaraan, pakaian, dsb.
Cenderung ditolak, paham ideologi bangsa
1. The Relevance of Culture (Hubungan Kebudayaan)
Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Sehingga budaya dapat diartikan sebagai hal-hal yang besangkutan dengan budi atau akal.
E.B Taylor (1871). Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adapt-istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain kebudayaan mencakup kesemuanya, yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif(normal). Artinya mencakup segala pola berfikir, merasakan dan bertindak.
Saat seorang yang meneliti kebudyaan tertentu akan sangat tertarik pada objek-objek kebudayaan seperti rumah, sandang, jembatan, alat komunikasi dan sebagainya. Akan tetapi dia akan menaruh perhatian yang lebih kepada pola perilaku social, yang membentuk suatu struktur social masyarakat. Bahwa jelas perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh peralatan yang dihasilkannya serta ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Contoh : Peneliti kebudayaan meneliti tentang rumah adat di Indonesia, maka secara otomatis ia juga ikut meneliti pola perilaku yang berbeda dari setiap sukunya, yang mana itu menjadi ketertarikan tersendiri bagi peneliti, karena keanekaragaman yang berbeda dari setiap sukunya.
2. The aim of cultural perspective (Tujuan dari Kebudayaan yang Sebenarnya)
Kebudayaan mempunyai arti dan peranan yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertinak, berbuat, dan menentukan sikap apabila sedang berhubungan dengan orang lain. Kebutuhan –kebutuhan masyaralat untuk sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Maksudnya, kemampuan manusia adalah terbatas, dengan demikian kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaan manusia juga terbatas didalam memenuhi segala kebutuhan.
3. Definisi Kebudayaan dan Commnunications
Dimana diartikan bahwa kebudayaan meliputi gaya hidup sekelompok orang yang terlibat dan saling berhubungan satu sama lainnya, dalam hal nilai-nilai kepercayaan, benda-benda peninggalan, cara bertindak, dan berkomunikasi yang dilewati oleh satu generasi ke generasi lain berikutnya.
Kebudayaan juga terdiri atas :
1. Norma atau kaidah : Nilai-nilai yang ada di masyarakat. Ex. Norma agama, norma kesopanan, dsb.
2. Adat istiadat : Keanekaragaman norma yang terjadi di masing-masing daerah. Ex. Adat Jawa vs adat Batak
3. Pearturan / Hukum : Mempunyai sanksi tegas atas kesalahan-kesalahan
dalam masyarakat. Ex. Adanya UUD, pasal KUHP, dsb.
4. Pola perilaku : Cara masyarakat bertindak yang sama dan harus diikuti oleh semua anggota. Ex. Anggota organisasi, panitia event, dsb.
5. Kebiasaan : Cara masyarakat bertindak dan diakui, yang mungkin
dapat diikuti oleh orang lain. Ex. Style and fashion dari artis
4. Elcuturisasi
Adalah suatu proses dimana kebudayaan diwariskan atau diteruskan dari satu generasio ke generasi penerusnya. Proses ini berlangsung lama, dimulai dari sejak lahir sampai saat meninggal. Ada kebudayaan yang positif dan ada juga kebudayaan yang negatif.
Contoh: Positif , dalam keluarga dibiasakan untuk beramal.
Negatif, merokok, minum minuman keras, KKN, dsb
5. Alcuturisasi
Adalah suatu proses dimana suatu budaya sudah tercampuri / terpengaruh oleh kebudayaan yang lain. Proses ini disebabkan oleh adanya unsur-unsur kebudayaan asing yang diserap atau diterima secara selektif.
Contoh: Mudah diterima, alat-alat rumah tangga, kendaraan, pakaian, dsb.
Cenderung ditolak, paham ideologi bangsa
Langganan:
Postingan (Atom)